Jika menyakini dengan hati, Obat yang paling bermanfaat adalah do'a dengan sikap yang kesungguhan. Diriwayatkan dari Ibnu Majah, meriwayatkan dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Barang tidak meminta kepada Allah, Allah Murka Kepadanya."
Adapun dalam Kitab al-Hakim disebutkan hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,
"Janganlah kalian enggan untuk berdo'a, sesungguhnya seseorang tidak akan binasa bersama do'a
(saat ia berdoa).
Disini diterangkan bahwasannya seseorang yang benar-benar berdoa dan dengan niat bersungguh-sungguh dalam melakukan doa dan tidak menyerah sebelum doanya di ijabah atau dikabulkan oleh Allah SWT, maka dijamin doanya tersebut akan terkabul.
Al-Auza'i menceritakan dari Zuhri, dari Urwah, dan Aisyah. Rasulullah bersabda "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa".
Adapun dalam Kitab yang terkenal az-Zuhd, Qatadah mengutip kata-kata dari Muwarraq, "Aku mendapatkan pada orang-orang mukmin suatu contoh, yakni seseorang laki-laki ditengah laut terapung di atas papan, kemudian ia berdoa, "Ya Allah...Ya Allah.
Ia dengan sangat berharap dalam doanya agar Allah SWT mau menolong dan menyelamatkannya. Dan doa yang bersungguh-sungguh seperti inilah akan mendapatkan jawaban dan dijabah dari Allah SWT.
Ada tiga hal yang masuk kategori keterkaitan doa dengan musibah yang menimpa:
- Apabila doa lebih kuat, musibah akan dapat ditolak.
- Apabila doa lebih lemah dari musibah, maka seseorang akan terus mendapatkan musibah terus-menerus. Namun doa yang lemah masih dapat meringankan musibah yang terjadi.
- Apabila antara doa dan musibah sama-sama kuat, doa dan musibah akan saling menolak diantara keduanya.
Dalam sebuah kitab al-Hakim, diriwayatkan hadist dari Aisyah, menerangkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Doalah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi oleh doa dan keduanya bertarung hingga Hari Kiamat".
Dalam Kitab yang sama, diriwayatkan pada hadist dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda,
"Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Karena itu, wahai hamba Allah, kalian harus berdoa".
Masih dalam kitab yang sama, diriwayatkan hadist dari Tsauban, dimana Rasulullah telah bersabda,
"Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang menambah amal pahalanya kecuali kebaikan. Sesungguhnya seseorang tidak memperoleh rezeki, mungkin saja karena dosa yang ia lakukan".
Kegagalan Doa
Ada satu perkara yang dapat menyebabkan gagalnya doa, yaitu sifat ingin tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa yang diminta. Sifat tergesa-gesa atau terburu-buru ingin di ijabahnya doa, akan menimbulkan prasangka tidak baik ketika doa tersebut lambat di ijabah. Dan ini dapat menyebabkan seseorang meninggalkan doa sama sekali.
Dalam hadist Shahih Bukhari, Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah,
"Akan dikabulkan bagi seseorang diantara kalian selama tidak tergesa-gesa, (apalagi) mengatakan, 'Aku telah berdoa namun belum juga dikabulkan'.
Jika diumpamakan, ada seorang petani yang menanam biji-bijian. Setiap hari dengan perhatian penuh disiram dan dijaga agar dapat tumbuh dengan baik. Namun setelah berkecambah dan tumbuh mengalami perkembangan yang cukup lambat. Petani tersebut mulai mengabaikannya dan bahkan meninggalkannya sama sekali. Al hasil petani tersebut tidak akan mendapatkan hasil dari usahanya tapi kegagalan total yang akan diperolehnya.
Dalam sebuah Shahih Muslim, disebutkan Nabi telah bersabda,
"Akan tetap terkabul bagi seorang hamba selama tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau untuk memutus silaturahim dan selama tidak tergesa-gesa".
Ada seorang sahabat Rasulullah bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa itu?"
Rasulullah menjawab, "Orang yang berkata, 'Aku telah berdoa, namun aku tidak melihat ijabah untukku'. Ia cemas karenanya, lalu meninggalkan doanya'.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah bersabda,
"Seorang hamba akan selalu baik selama ia tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Mereka bertanya, 'Bagaimana seseorang tergesa-gesa?' Rasulullah menawab, ' Orang tersebut berkata, 'Aku telah berdoa kepada Tuhan, namun Dia belum menawab (mengabulkan) doaku'."
Waktu Doa Dapat di Ijabah
Waktu-waktu dimana Allah SWT akan Ijabah doa kita, yaitu :
- Sepertiga terakhir dari malam hari.
- Saat Azan dikumandangkan.
- Di antara Azan dan Iqamah.
- Seusai sholat fardhu.
- Saat seorang Imam naik mimbar hingga selesai shalat pada hari itu.
- Pada jam-jam terakhir setelah shalat Asar.
Adab Berdoa
Selain memperhatikan waktu saat memanjatkan doa, perlu juga diperhatikan adab dalam berdoa, yakni:
- Tempatkan hati benar-benar hadir dan 'bertemu' dengan sang khalik, dengan begitu akan mampu berdoa dengan khusyuk.
- Penuh hikmad dan merendahkan diri serta tunduk kepada Sang Khalik.
- Usahakan untuk menghadap kiblat.
- Usahakan untuk dalam keadaan wudhu dan tidak ada yang membatalkannya.
- Mengangkat dan membentangkan tangan kepada Allah SWT.
- Sebelum melakukan doa, memulailah dengan terlebih dahulu dengan memanjatkan pujian-pujian kepada Allah dan membaca Shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
- Sebelum menyampaikan keinginan dengan doa, terlebih dahulu untuk memohon ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, dengan misal mengucapkan "Astagfirullah al-Azhim wa atub ilaih".
- Dengan kesungguhan memohon kepada Allah SWT.
- Berdoa dengan rasa penuh harap dan takut, bertawasul kepada-Nya atas nama-Nya, sifat-Nya dan mengesakan-Nya tanpa ada keraguan.
- Usahakan untuk bersedekah sebelum berdoa memohon sesuatu.
Doa dengan seperti itu yang tidak akan ditolak, atau seperti yang dikatakan Rasulullah, doa akan mendapatkan ijabah yang berisi atas nama-nama Allah yang agung.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya, dikabarkan Rasulullah pernah mendengar seorang laki-laki berdoa,
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, karena aku menyaksikan bahwa Engkau adalah Allah yang Maha Tunggal, tiada beranak dan tiada pula diperakkan dan tiada seorangpun yang setara dengan-Nya".
Mendengarkan doa laki-laki tersebut, Rasulullah bersabda, "ia telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya. Bila seseorang memohon dengan memakai nama tersebut, Allah akan memberi. Kalau ia berdoa, Allah pasti mengabulkan (memberi ijabah)".
Dan Rasulullah kemudian berkata kepada laki-laki tersebut, "Engkau telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang agung".
Syarat Doa yang Mustajab
Doa mengharapkan perlindungan hanya kepada Allah adalah senjata. Untuk diketahui, bahwa kekuatan senjata tidak hanya terletak pada ketajamannyam tapi juga terleyak pada si pemakai. Bila senjata sangat tajam dan berada ditangan yang tepat dan kuat maka senjata tersebut akan ampuh untuk menghancurkan musuh.
Apabila salah satu dari kekuatan senjata tersebut hilang, maka akan berkurang pula pengaruh kekuatan dari senjata tersebut. Begitu pula dengan doa, jika dilakukan kurang baik atau tidak bersungguh-sungguh, baik dengan hati maupun lidah yang mengucapkannya atau adanya hambatan lain, maka doa tersebut tidak akan membekas sama sekali dan orang tersebut tidak akan mendapatkan apa-apa dari doanya.
Tags:
Artikel Islam